mari simak tulisan saya....
- anda bisa memilih untuk menggunakan 100% dana anda sendiri untuk berinvestasi di property, atau menggunakan mayoritas modal dari uang orang lain (yang paling umum dengan bantuan bank). gimana caranya? begini...anda bisa membeli sebuah property seharga 500jt dengan hanya mengeluarkan modal 200jt (sebagai DP), dimana sisa 300jt lagi bisa anda dapatkan dengan menyewakan property tersebut melalui KPR. cicilan perbulan KPR bisa anda biayai dari uang sewa bulanan property yg anda dapatkan. (tips: ambil jangka waktu KPR sepanjang mungkin sehingga bisa meringankan cicilan bulanan). dalam kasus yang lebih ekstrim lagi, ada yang bahkan hanya membeli property dengan DP senilai 10% saja dan kemudian sisanya dibayar melalui cicilan sewa property yang ia terima tiap bulanannya. ini tentu membutuhkan kejelian anda untuk membeli property di tempat strategis yang dijual karena alasan tidak lazim seperti bayar utang atau dijual untuk pembagian warisan (dijual cepet alias B.U hehe)
- kalau gitu, mobil juga bisa donk? di rent-car-in gitu...ya kan? bisa! tapi....kalau kita menyewakan mobil, makin tahun harga mobil kan makin menurun..., sebaliknya kalo di property semakin tahun semakin naik harganya.! jadi sambil santai terima duit sewa (passive income), anda juga akan dapat untung besar apabila ingin menjualnya kembali 3-5 tahun kemudian (perhitungan harga property akan naik rata-rata dua kali lipat setiap 5 tahun. sumber: buku property cash machine) ingat, harga property selalu naik!! hmm....mirip emas donk, naik terus harganya?? iya, tapi.....sambil nunggu harga emasnya naik, kan tuh emas ga bisa disewain... :p jadi no passive income.
- selain punya passive income (apabila disewakan) dan harganya yang terus naik, property juga rendah resiko. karena anda tidak usah capek-capek mikir seperti invest di saham, yang masuk kategori high risk bagi kalangan awam yang kurang paham dengan permainan pasar saham... iya kalo ngerti dan mahir maininnya? kalo kaga? hehehe... kalo property gimana? simpel banget! tinggal beli... trus tunggu harga property naik deh.. kalo mau ada pemasukan lebih ya tinggal "disewakan/dikontrakkan"...kalo ga mau ya gpp kan bisa ditempati sendiri... :)
- selain itu, tidak seperti tabungan atau deposito di mana bunga yang diberikan biasanya jauh lebih rendah daripada tingkat inflasi, harga properti biasanya mengikuti setidaknya tingkat inflasi. Dalam kasus ini, berinvestasi di properti masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk melindungi diri dari inflasi.
- sementara baru ini yang saya temukan... nanti akan saya update kalo udah ketemu keuntungan yang lain, atau mungkin sodara-sodara pembaca bisa menambahkan yaa :)